Sabtu, 20 April 2013

Sejarah Tenis Meja di Asia dan Indonesia


Permainan tenis meja memasuki asia melalui RRC, Jepang dan Korea. Permainan ini masuk ke asia selain India tahun 1910. Namun usaha – usaha terorganisir  untuk memperkokoh kepentingan tenis meja baru berakar pada waktu diselenggarakannya kejuaraan dunia di Bombai pada bulan februari tahun 1952. Negara-Negara asia memutuskan untuk membentuk Federasi Tenis Meja Asia yang dalam bahasa inggris lebih dikenal dengan The Table Federation of Asia. Federasi ini telah menyelenggarakan dengan sukses 10n kejuaraan Asis yaitu :



  1. di Singapura tahun 1952 
  2. di Tokyo tahun 1953 
  3. di Singapura tahun 1954 
  4. di Manila tahun 1957 
  5. di Bombay tahun 1960 
  6. di Manila tahun 1963 
  7. di Seoul tahun 1964 
  8. di Singapura tahun 1967 
  9. di Jakarta tahun 1069 
  10. di Nagoya tahun 1970

Pada bulan maret 1972 perwakilan dari asosiai tenis meja cina, DPR Korea dan jepang bertemu khusus untuk mengamil inisiatif mengadakan pertemuan pendahuluan dilakukan dan dihadiri oleh delegasi dari 16 negara yaitu : kamboja, Cina, DPR Korea, Iran, Irak, Jepang, Kuwait, Lebanon, Malaysia, Nepal, Pkistan, palestina, singapura, srilanka, siria dan Vietnam.



Pertemuan itu membentuk Asian Table Tennis Union (ATTU) pada tanggal 7 mai 1972. Pertemuan itu menerima komunike dan anggaran dasar searta memilih pengurus ATTU. Kejuaraan pertama dimasa ATTU di Beijing bulan September 1972. 6 kongres ATTU dan kejuaran asia diselenggarakan dengan sukses di :



  1. Beijing 
  2. Yokahama 
  3. Pyong-yang
  4. Kuala Lumpur 
  5. Calcuta 
  6. Jakarta, sejak tahun 1972 sampai 1982

Tujuan dari dibentuknya ATTU adalah :


  • Untuk mempererat tali persaudaraan antar pemain tenis meja dan rakyat dari Negara-negara dan memperdalam hubungan persahabatan dengan benua-benua lain. 
  • Untuk mempertinggi popularitas, pengembangan dan prestasi tenis meja di Asia.
Permainan tenis meja di Indonesia dikenal pada tahun 1903. Pada masa itu hanya golongan tertentu dari golongan pribumi yang dapat latihan. Pada tahun 1939 sebelum perang dunia pecah tokoh-tokoh pertenismejaan mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia). Pada tahun 1958  dalam kongresnya di Surakarta PPPSI berubah menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia). Tahun 1960 PTMSI telah menjadi anggota TTFA. PTMSI sangat pesat perkembangannya dapat dilihat dari banyaknya perkumpulan tenis meja  berdiri, misalnya di : PORDA, PON, POMDA, PORSENI di tingkat SD, SLTP, SLTA dan lain-lain. Indonesia selalu diundang dalam kejuaraan kejuaraan dunia resmi setelah Indonesia terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961. 


Semoga Bermanfaat 

0 komentar:

Posting Komentar